D. MENENTUKAN IDE POKOK
Pengertian Ide pokok, Kalimat Utama, dan Kalimat Penjelas
Ide pokok adalah ide/ gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf.
Ide pokok ini terdapat dalam kalimat utama. Nama lain ide pokok adalah gagasan
utama, gagasan pokok. Dalam satu paragraf hanya ada satu ide pokok.
Kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya terdapat ide pokok
paragraf. Kalimat utama ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam paragraf
tersebut, yang disebut dengan kalimat penjelas. Nama lain untuk kalimat utama
adalah kalimat topik.
Kalimat penjelas yaitu kalimat yang menjelaskan kalimat utama.
E. MENYIMPULKAN ISI PARAGRAF
Menyimpulkan isi paragraf mudah dilakukan jika kita tahu caranya.
Berikut ini adalah cara atau langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
menyimpulkan isi paragraf dengan benar:
1. Membaca paragraf
Jika kita akan menyimpulkan suatu paragraf, sebaiknya kita mengerti isi
dari paragraf tersebut terlebih dahulu. Caranya adalah dengan membaca seluruh
isi paragraf.
2. Menentukan kalimat
utama
Setelah membaca paragraf tersebut, tentukanlah kalimat utamanya.
Kalimat utama adalah kalimat yang mengandung gagasan utama dari sebuah
paragraf. Kalimat utama merupakan kalimat pertama atau terakhir dari suatu
paragraf. Gagasan utama adalah pikiran utama atau inti dari sebuah paragraf.
Dengan menentukan kalimat utama, kita dapat menyimpulkan isi suatu paragraf.
3. Buatlah kesimpulan
Setelah menentukan inti dari paragraf, susunlah kalimat dengan baik
agar dapat menjadi sebuah kesimpulan yang benar.
Untuk membuat suatu
kesimpulan lebih baik dan dapat dimengerti, ada beberapa kriteria atau syarat
dalam penulisan kesimpulan:
· Kesimpulan berupa hasil
analisis dari paragraf yang sudah dibaca.
· Kesimpulan menggambarkan
isi dari paragraf.
· Kesimpulan hanya berisi
hal-hal yang ada di paragraf.
Selain itu, kita juga harus memperhatikan bahasa dan pilihan kata yang
digunakan saat menulis kesimpulan. Umumnya, kalimat suatu kesimpulan sama
dengan yang terdapat di paragraf. Perbedaannya adalah pada pilihan kata,
terutama kata-kata transisi yang cenderung menunjukkan hubungan penegas,
misalnya: dengan demikian, jadi, dapat disimpulkan bahwa, dll.
F. MENENTUKAN PERBEDAAN PENYAJIAN BERITA.
Bahasa Indonesia : Menentukan Perbedaan Penyajian Berita
Cara mencari perbedaan penyajian
Penyajian berita setiap surat kabar berbeda. Perbedaan tersebut dapat
diketahui dengan mengajukan pertanyaan 5W=1H.Selain itu, pertanyaan yang dapat
diajukan yaitu berapa. Setiap kalimat merupakan jawaban atas satu pertanyaan
Contoh
Perhatikan kutipan teks berita berikut !
Teks 1
Banjir kembali melanda Pantura Jawa Timur. Hal itu disebabkan meluapnya
Bengawan Solo akibat tanggul di desa Tegalsari, Kecamatan Widang, Tuban, jebol.
Peristiwa itu juga merenggut dua korban jiwa. Itulah yang disampaikan Camat
Widang, Dwijono.
Teks 2
Minggu dini hari tanggul di desa Tegalsari, Kecamatan Widang, Tuban,
jebol. Akibat peristiwa itu dua orang meninggal dan pantura Jawa Timur banjir.
Sejauh ini telah diusahakan penanggulannya, tetapi belum berhasil. Pihak
kepolisian setempat mengimbau agar pengguna jalan pantura berhati-hati.
Perbedaan penyajian kedua teks berita tersebut adalah ....
a. Teks 1: apa, bagaimana, mengapa, siapa ; Teks 2: apa, kapan
bagaimana, siapa
b. Teks 1: di mana, mengapa, bagaimana, siapa ; Teks 2: apa, bagaimana,
kapan, siapa
c. Teks 1: di mana, mengapa, siapa, bagaimana ; Teks 2: kapan,
bagaimana, apa, siapa
d. Teks 1: apa, mengapa, bagaimana, siapa ;
Teks 2:kapan, apa, bagaimana, siapa
Pembahasan :
Unsur-unsur berita biasanya berpola 5 W + 1 H: what (apa), who (siapa),
where (di mana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana). Bukan
berarti bahwa penulisan berita harus mengikuti urutan unsur-unsur tersebut.
Dalam penyajiannya , seorang penulis berita dapat memvariasikannya. Bahkan
kadang-kadang unsur-unsur tersebut tidak lengkap dalam sebuah berita.
Teks I: (apa) Banjir kembali melanda Pantura Jawa Timur. (mengapa)Hal
itu disebabkan meluapnya Bengawan Solo akibat tanggul di desa Tegalsari,
Kecamatan Widang, Tuban, jebol. (bagaimana) Peristiwa itu juga merenggut dua
korban jiwa. (siapa) Itulah yang disampaikan Camat Widang, Dwijono.
Teks 2: (kapan) Minggu dini hari (apa) tanggul di desa Tegalsari,
Kecamatan Widang, Tuban, jebol. (bagaimana) Akibat peristiwa itu dua orang
meninggal dan pantura Jawa Timur banjir. Sejauh ini telah diusahakan
penanggulannya, tetapi belum berhasil. (siapa) Pihak kepolisian setempat
mengimbau agar pengguna jalan pantura berhati-hati.
RESUME MATERI BAHASA INDONESIA KELAS 8
KUR. 2013 SEMESTER 1
TEKS MORAL/FABEL
A. Teks Moral
Secara etimologis fabel berasal dari bahasa latin fabulat. Cerita fabel
merupaka cerita tentang kehidupan binatang yang berprilaku menyerupai manusia.
Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang kehidupan nyata. Cerita
fabel sering disebut juga cerita moral karena pesan yang ada di dalam cerita
fabel berkaitan erat dengan moral.
Struktur teks fabel:
1. Orientasi
Bagian yang menunjukkan bagian awal kejadian cerita atau latar belakang
bagaimana peristiwa itu terjadi, berisi pengenalan latar cerita berkaitan
dengan waktu, ruang dan suasana terjadinya peristiwa.
2. Komplikasi
Peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik
3. Resolusi
Solusi dari berbagai konflik yang dialami tokoh
4. Koda
Perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari
cerita.
Cirri-ciri umum dan
karakteristik fabel:
1. Menggunakan tokoh hewan
dalam penceritaannya
2. Hewan yang sebagai tokoh
utama dapat berprilaku seperti manusia
3. Menunjukkan penggambaran
moral/unsur moral dan karakter manusia dan kritik tentang kehidupan di dalam
cerita.
4. Penceritaaan yang pendek.
5. Menggunakan pilihan kata yang mudah.
6. Dalam cerita fabel,
paling baik yang diceritakan adalah antara karakter manusia yang lemah dan
kuat.
7. Menggunakan setting alam
Fungsi teks cerita moral
1. Memberikan nilai-nilai
moral
2. Merangsang imajinasi dan
kreativitas
3. Mengembangkan emosi
Kaidah kebahasaan teks fabel
1. Menggunakan kata kerja
2. Menggunakan kata sandang
Si dan Sang
3. Menggunakan kata
keterangan tempat dan waktu
4. Menggunakan kata hubung
lalu, kemudian akhirnya
B. Membedakan Teks Fabel
dengan Teks Deskripsi
Untuk membedakan teks biografi
dengan teks fabel dapat dilihat dari segi: Struktur teks dan Fitur bahasa.
1. Struktur teks biografi
dan struktur teks fabel
- Struktur teks fabel
meliputi orientasi (pengenalan tokoh/ binatang), komplikasi (munculnya
masalah), resolusi (pemecahan masalah) dan koda (bagian akhir/ amanat).
- Struktur teks
deskripsi meliputi identifikasi (berisi ciri, benda, tanda, dan sebagainya yang
ada di dalam teks tersebut), klasifikasi (berisi pengelompokan menurut jenis,
kelompok dsb), deskripsi bagian (berisi tentang gambaran-gambaran bagian did
lam teks tersebut)
2. Fitur bahasa
- Teks deskripsi
menggunakan fitur bahasa factual yang bararti sesuai dengan kenyataan.
- Teks fabel menggunakan
fitur bahasa dalam kehidupan sehari-hari yang berarti bersifat imajinatif atau
khayalan.
C. Menyusun Teks Fabel
Langkah-langkah menyusun teks :
1. Menentukan tokoh
2. Menentukan sifat atau
karakter sesuai dengan tokoh yang dipilih
3. Membuat kerangka
pertanyaan
4. Mengembangkan dalam
bentuk ide pokok
5. Menyusun seseuai struktur
teksnya
D. Mengklasifikasikan Teks
Fabel
Berdasarkan jenisnya dibagi menjadi 2 yaitu: Teks fabel fantasi dan
Teks fabel fiksi ilmiah
1.
fabel fantasi panjang ceritanya sangat pendek.
sedangkan fabel fiksi ilmiah bisa pendek dan juga bisa panjang.
2.
fabel fantasi temanya sederhana (yaitu bertema :
kejahatan selalu kalah melawan kebaikan). sedangkan fabel fiksi ilmiah temanya
lebih rumit (bisa bertema teknologi atau modern)
3.
isi dari fabel fantasi sangat kental dengan
petuah atau moral. sedangkan fabel fiksi ilmiah kadang berbentuk epik atau
saga. yaitu tentang kepahlawanan.
4.
pada fabel fantasi, sifat hewani masih melekat.
meskipun kadang kadang ada yang melakukan hal yang dilakukan manusia (misalnya
: bicara, dll). sedangkan fabel fiksi ilmiah memiliki karakter yang unik dari
masing masing tokoh. meskipun dalam cerita masih berperan sebagai binatang
(misalnya : bekerja, dll)
5.
latar tempat yang dipakai masih alami
(habitatnya masih alami. seperti hutan, taman, kebun, dll). sedangkan fabel
fiksi ilmiah menggunakan latar tempat yang unik dan modern. seperti kantor,
mall, pasar, dll.
6.
pada fabel fantasi penggunaan bahasanya
menggunakan bahasa POPULER. yaitu bahasa yang sudah beredar di kalangan umum.
sedangkan pada fabel fiksi ilmiah penggunaan bahasanya menggunakan bahasa
KAJIAN. yaitu penggunaan bahasa sesuai istilah istilah tertentu (seperti penggunaan
istilah teknologi modern yang banyak dipakai pada teks fabel fiksi ilmiah).
7.
menurut pengertiannya, fabel fantasi adalah
cerita khayalan yang murni dari pemikiran seseorang. sedangkan fabel fiksi
ilmiah adalah cerita khayalan yang dibuat dengan memperhatikan hipotesis dan
melalui penelitian.
8.
ada fabel fantasi menggunakan alur yang tertutup
( penyelesaian masalah sudah disediakan oleh pengarang). sedangkan fabel fiksi
ilmiah menggunakan alur terbuka ( pembaca dapat menciptakan penyelesaian
masalah dengan kekreatifannya).
9.
fabel fantasi biasa disebut "FABEL
LAMA" atau "FABEL (saja)". sedangkan fabel fiksi ilmiah biasa
disebut dengan sebutan "FABEL BARU"
10. Pada fabel fantasi
pengilustrasian hewan hanya pada sifatnya (misalnya : ular yang serakah, kupu
kupu yang malas, dll). sedangkan fabel fiksi ilmiah hewan diilustrasikan
semirip miripnya dengan manusia (misalnya : tikus punya rumah, katak naik
mobil, dll)
11. pada fabel fantasi
kebanyakan nama pengarang tidak dicantumkan. sedangkan pada fabel fiksi ilmiah
nama pengarang tidak diikut sertakan.
E. Menelaah dan Merevisi Teks fabel
1. Menelaah unsur kebahasaan
teks fabel dengan cara mencari dan mendata unsur kebahasaan yang ada pada teks
fabel yang sudah disediakan.
2. Merevisi
Yaitu memperbaiki penggunaan huruf katipal dan kata hubung pada teks
biografi yang disediakan dan menyusun kembali teks dengan benar.
F. Mengidentifikasi
Kekurangan Teks Fabel
Mencari kekurangan teks fabel dapat dilihat dari segi:
1.
Struktur teks
2.
Penggunaan ejaan pada teks
3.
Isi teks
4.
Penggunaan bahasa pada teks
G. Meringkas Teks Fabel
Langkah-langkah meringkas meliputi:
1. Membaca teks secara
keseluruhan dari awal sampai akhir.
2. Menggarisbawahi kata atau
kalimat yang penting pada teks
3. Menentukan ide pokok
setiap paragraf pada teks
4. Menuliskan pada potongan
kertas agar mudah diingat
5. Menulis ringkasan menjadi
sebuah narasi
TEKS BIOGRAFI
A. Teks Biografi
Teks biograaafi (biography) merupakan teks yang mengisahkan
tokoh atau pelaku, peristiwa, dan masalah yang dihadapinya. Biografi
merupakan riwayat hidup seseorang atau tokoh yang ditulis oleh orang lain. Akan
tetapi, jika riwayat hidup seseorang ditulis sendiri oleh orang tersebut,
hasilnya disebut autobiografi
Ciri-ciri Teks Biografi:
1. Strukturnya terdiri atas: Orientasi, Peristiwa/ Masalah, dan
Reorientasi.
2. Memuat informasi berdasarkan fakta (faktual) dalam bentuk narasi.
3. Faktualnya berdasarkan pengalaman hidup seseorang yang patut
diteladani.
Agar memudahkan kamu memahami teks biografi, ada empat hal yang harus
kamu cermati, yaitu:
(1) judul biografi,
(2) hal menarik dan mengesankan
yang ditampilkan dalam kehidupan tokoh,
(3) hal mengagumkan dan
mengharukan yang muncul dalam kehidupan tokoh, dan
(4) hal yang dapat dicontoh dari
kehidupan tokoh.
Struktur teks biografi :
1. Orientasi
Bagian pengenalan tokoh, berisi gambaran awal tentang tokoh atau pelaku
di dalam teks biografi
2. Peristiwa dan Masalah
Bagian peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh. Berisi peristiwa
atau kejadian berisi penjelasan yang berisi peristiwa-peristiwa yang terjadi
atau pernah dialami oleh tokoh, termasuk masalah yang dihadapinya dalam
mencapai tujuan dan cita-citanya. Hal yang menarik, mengesankan, mengagumkan,
dan mengharukan yang dialami tokoh juga diuraikan dalam bagian peristiwa.
3. Reorientasi
Bagian penutup, berisi pandangan penulis terhadap tokoh yang
diceritakan. Reorientasi bersifat opsional, boleh ada, boleh juga tidak ada.
Unsur kebahasaan teks biografi :
1.
Kata Hubung
2.
Merujuk Kata
3.
Kata Kerja
4.
Waktu, aktivitas dan tempat
Keterangan :
1. KATA HUBUNG
Kata hubung atau kata sambung sering juga disebut dengan konjungsi,
yaitu kata yang berfungsi sebagai penghubung antara satu kata dan kata lain
dalam satu kalimat. Selain itu, kata hubung juga berfungsi untuk mengubungkan
satu kalimat dengan kalimat yang lain.
a. Konjungsi intrakalimat
Jika kata hubung tersebut berfungsi sebagai penghubung kata dalam satu
kalimat. Misalnya : dan, tetapi, lalu, kemudian.
Kata hubung intrakalimat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Kata hubung koordinatif
digunakan untuk menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama
pentingnya.
Misalnya dan, serta, tetapi.
2. Kata hubung korelatif
digunakan untuk menghubungkan dua kata atau frasa yang memiliki status
yang sama, biasanya dipisahkan oleh salah satu kata atau frasa.
Misalnya : baik… maupun…, tidak hanya …, tetapi juga….
3. Kata hubung subordinatif
digunakan untuk menghubungan dua kata atau frasa yang tidak memiliki
status yang sama.
Misalnya : setelah, agar, sehingga, karena
b. konjungsi antarkalimat
jika kata hubung tersebut berfungsi menghubungkan kalimat yang satu
dengan kalimat yang lain. misalnya ; akan tetapi, meskipun demikian, oleh
karena itu.
Makna Kata Hubung :
1.
Bermakna hubungan ‘penambahan’
1.
misalnya : dan
2.
Bermakna ‘pertentangan
3.
misalnya : meskipun demikin, akan tetapi,
4.
Bermakna ‘kelanjutan’
5.
misalnya : kemudian
2. MERUJUK KATA
Perhatikan contoh berikut :
Perjalanan hidup Ki Hajar
Dewantara benar-benar ditandai dengan perjuangan dan pengabdian pada
kepentingan bangsa dan negaranya.
Contoh kalimat di atas memperlihatkan –nya pada kata negaranya, -nya merujuk
pada Ki Hajar Dewantara.
3. KATA KERJA
Kata kerja merupakan kata yang berupa tindakan.
Contoh: lari, membawa, melanjutkan, berlalu dll
4. WAKTU, AKTIVITAS DAN TEMPAT
Perhatikan contoh berikut:
Ki Hajar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar
Belanda), kemudian melanjutkan pendidikannya ke STOVIA (Sekolah Dokter
Bumiputera).
1. Kata-kata yang menunjukkan waktu adalah setelah
menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda)
2. Kata-kata yang menunjukkan
aktivitas/ peristiwa adalah melanjutkan pendidikannya
3. Kata-kata yang menunjukkan
tempat adalah STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera)
B. Membedakan Teks Biografi
dengan Teks Fabel
Untuk membedakan teks biografi
dengan teks fabel dapat dilihat dari segi: Struktur teks dan Fitur bahasa.
1. Struktur teks biografi
dan struktur teks fabel
- Struktur teks biografi
meliputi orientasi (pengenalan tokoh/ manusia), masalah dan peristiwa (berisi
perjalanan hidup tokoh berserta masalah yang dihadapi) dan reorientasi
(kesimpulan atau pendapat penulis)
- Struktur teks fabel
meliputi orientasi (pengenalan tokoh/ binatang), komplikasi (munculnya
masalah), resolusi (pemecahan masalah) dan koda (bagian akhir/ amanat).
2. Fitur bahasa
- Teks biografi
menggunakan fitur bahasa factual yang bararti sesuai dengan kenyataan.
- Teks fabel menggunakan
fitur bahasa dalam kehidupan sehari-hari yang berarti bersifat imajinatif atau
khayalan.
C. Menyusun Teks Biografi
Langkah-langkah menyusun teks :
1. Menentukan judul
2. Menentukan tokoh
3. Mencermati prestasi dan
keteladanan tokoh yang dipilih
4. Membuat kerangka
pertanyaan
5. Mengembangkan dalam
bentuk ide pokok
6. Menyusun seseuai struktur
teksnya
D. Mengklasifikasikan Teks
Biografi
Berdasarkan penulisnya dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Teks biografi
Yaitu riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain.
Contoh: Menulis biografi seorang pahlawan, guru, dll
Cara menyusun disesuaikan dengan struktur teks biografi.
2. Teks autobiografi
Yaitu riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh diri sendiri.
Contoh: Menulis kisah diri sendiri.
Cara menyusun dengan disediakan format pengisin data diri.
E. Menelaah dan Merevisi Teks
Biografi
1. Menelaah unsur kebahasaan
teks biografi dengan cara mencari dan mendata unsur kebahasaan yang ada pada
teks biografi yang sudah disediakan.
2. Merevisi
Yaitu memperbaiki penggunaan
huruf katipal dan kata hubung pada teks biografi yang disediakan dan menyusun kembali teks dengan
benar.
F. Mengidentifikasi
Kekurangan Teks Biografi
Mencari kekurangan teks biografi dapat dilihat dari segi:
1. Struktur teks
2. Penggunaan ejaan pada
teks
3. Isi teks
4. Penggunaan bahasa pada
teks
G. Meringkas Teks Biografi
Langkah-langkah meringkas meliputi:
1. Membaca teks secara
keseluruhan dari awal sampai akhir.
2. Menggarisbawahi kata atau
kalimat yang penting pada teks
3. Menentukan ide pokok
setiap paragraf pada teks
4. Menuliskan pada potongan
kertas agar mudah diingat
5. Menulis ringkasan menjadi
sebuah narasi
TEKS PROSEDUR (PROCEDURE)
Teks prosedur merupakan teks yang berisi tujuan dan langkah-langkah
yang harus diikuti agar suatu pekerjaan dapat dilakukan.
Contoh :
Cara membuat Kue Muffin Cokelat
Bahan :
3 butir telur
50 cc air
200 cc minyak goreng
tepung Pondan Muffin Cokelat
Petunjuk penyajian :
1. Panaskan oven (200⁰C)
2. Campurkan tepung Pondan
Muffin Cokelat dengan telur, minyak sayur dan air
3. Kocok dengan mixer
kecepatan rendah (nomor 1) selama kurang lebih ±3 menit
4. Masukkan adonan ke dalam
cetakan Muffin yang sudah diberi cake up (kertas cetakan kue).
5. Panggang di dalam oven
panas ±20 menit
6. Untuk mengetahui kue yang
dipanggang sudah matang atau belum, tusuk bagian tengah kue dengan tusuk gigi lalu angkat. Bila tidak
ada adonan yang menempel berarti kue sudah matang.
Struktur Teks Prosedur :
1. Tujuan
2. Langkah-langkah
Memahami Unsur Kebahasaan Teks Prosedur :
1. kata berantonim
2. kata bersinonim
3. kata bilangan
4. kalimat perintah atau
imperatif.
Kalimat perintah atau imperatif adalah kalimat atau kata yang menyatakan
larangan atau keharusan melakukan suatu hal.
Contoh : Pertama, carilah dahan
yang ukurannya sedang, tidak terlalu besar atau terlalu kecil!
MENENTUKAN ISI TEKS BIOGRAFI ATAU IKLAN
Bahasa Indonesia : Mengidentifikasi Isi Teks Biografi Atau Iklan
Buku nonfiksi yang berisi tulisan kisah atau keterangan tentang
kehidupan seseorang disebut dengan biografi. Biografi berasal dari bahasa
Yunani, yaitu bios yang artinya hidup
dan graphein yang berarti tulis. Secara
sederhana, biografi dapat dikatakan sebagai riwayat hidup seseorang yang
biasanya ditulis secara kronologis.
Lewat biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan, ataupun arti dari
suatu tindakan tertentu, dan bahkan misteri yang melingkupi hidup seseorang,
serta penjelasan mengenai prilaku hidupnya. Sebuah biografi lebih kompleks dari
pada sekedar tanggal lahir, tanggal
kematian, atau data-data pekerjaan seseorang. Biografi juga bercerita tentang
perasaan yang terlibat dalam kejadian-kejadian tersebut.. hal itulah yang
kemudian menonjolkan perbedaan perwatakan tokoh yang diangkat. Biografi
memerlukan bahan-bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama dapat berupa
benda-benda seperti surat-surat, buku harian, atau kliping koran. Sementara
itu, bahan-bahan pendukung biasanya berupa biografi lain, buku-buku referensi,
atau sejarah yang memaparkan peranan subjek biografi tersebut .
Hal-hal yang biasanya ditulis dalam biografi adalah sebagai berikut:
Nama lengkap
Tempat dan tanggal lahir
Orang tua
Riwayat pendidikan
Riwayat perjuangan, pekerjaan, atau profesi
Penghargaan yang diraih
Kelebihan atau keistemewaan yang dimiliki
Riwayat berkeluarga (istri atau suami dan anak-anak)
Manfaat membaca biografi
Muncul kesadaran diri bahwa kita harus selalu belajar agar berhasil
seperti mereka.
Tumbuh rasa bangga kepada para pahlawan di bidang apapun.
Mendapatkan pengalaman hidup bahwa suatu keberhasilan diraih dengan
kerja keras den pengorbanan.
Tips dan Trik
Untuk mengidentifikasi. Isi teks
biografi pada dasarnya sama dengan mengidentifikasi teks berita maupun iklan,
yaitu dengan cara mengetahui unsur-unsur pembentuk teks, seperti :
What = masalah/peristiwa apa yang menjadi topik
pembicaraan dalam biografi tersebut
Who = siapa yang diceritakan dalam teks biografi
Why = mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi
When = kapan peristiwa tersebut terjadi
Where = dimana peristiwa
tersebut terjadi
How = bagaimana peristiwa tersebut dapat terjadi
Soal :
Sifat yang baik untuk diteladani pada tokoh tersebut adalah ….
a. Tinggi hati dan ramah
b. Rendah hati dan ramah
c. Sombong dan rendah hati
d. Tinggi hati dan sombong
Keteladanan seorang tokoh merupakan sifat/perilaku baik yang layak
ditiru.
Di antara empat pilihan, hanya pilihan (B) yang merupakan teladan dan
patut dicontoh.
MENENTUKAN PERSAMAAN ISI BERITA.
Bahasa Indonesia : Menentukan Persamaan Isi Berita
Beberapa berita mungkin memiliki persamaan-persamaan di dalam
unsur-unsurnya, entah itu pada waktu kejadian, gambaran proses terjadinya
kejadian, para korban ataupun pelaku kejadian, dan unsur-unsur yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar