14 Mei 2025

KATA SAPAAN DALAM SURAT

 KATA SAPAAN

Kata sapaan dalam surat biasanya digunakan di awal surat sebagai salam pembuka untuk menunjukkan rasa hormat kepada penerima surat. Contohnya adalah "Dengan hormat," "Salam hormat," atau "Kepada Yth.".

Elaborasi:

Dalam surat formal, seperti surat lamaran pekerjaan atau surat dinas, penggunaan kata sapaan yang tepat sangat penting untuk menunjukkan profesionalisme dan rasa hormat kepada penerima surat. Berikut beberapa contoh kata sapaan yang umum digunakan dalam surat:

Dengan hormat: Sapaan ini sering digunakan dalam surat lamaran pekerjaan atau surat dinas.

Salam hormat: Sapaan ini juga umum digunakan dalam surat formal.

Kepada Yth. (Yang Terhormat): Sapaan ini digunakan ketika surat ditujukan kepada seseorang yang memiliki kedudukan atau jabatan tertentu.

Yang terhormat: Sapaan ini juga bisa digunakan untuk menunjukkan rasa hormat kepada penerima surat.

Salam sejahtera: Sapaan ini cocok digunakan dalam surat yang ditujukan kepada orang banyak atau organisasi.

Assalamu'alaikum: Sapaan ini digunakan dalam surat yang ditujukan kepada orang muslim.

Kepada Bapak/Ibu: Sapaan ini digunakan ketika surat ditujukan kepada seseorang yang diketahui jenis kelaminnya.

Penjelasan Tambahan:

Pemilihan kata sapaan yang tepat akan memperlihatkan bahwa penulis surat memahami norma dan etika dalam berkomunikasi formal.

Selain kata sapaan di awal surat, penggunaan kata sapaan yang sopan dan hormat juga dapat dilakukan di dalam isi surat, misalnya ketika merujuk kepada penerima surat atau pihak yang terkait.

Kata sapaan dalam surat harus ditulis dengan huruf kapital, terutama jika merupakan kata sapaan seperti "Bapak," "Ibu," "Yang Terhormat," dll.

ADA SEMBILAN KATA SAPAAN

 

1. Kata Ganti Persona

Kata ganti persona ini merupakan jenis kata sapaan yang menggantikan nomina peran dalam suatu kelompok. Kata ganti pesona menjadi tiga yaitu kata ganti persona tunggal, kedua dan jamak. Contoh kata ganti persona:

Kata ganti persona tunggal: aku, saya dan daku.

Kata ganti persona kedua: kamu dan engkau

Kata ganti persona jamak: ia dan dia

2. Nama Diri

Nama diri sebagai kata sapaan yang merupakan nama seseorang. Misalnya seperti Adi, Budi, Chandra, Dewi, Galih, Hasna, dan nama diri lainnya.

3. Istilah Kekerabatan

Contoh dari istilah kekerabatan adalah ibu, bapak, kakak, nenek, mbak, mas dan adik. Istilah kekerabatan tersebut tidak selalu merujuk kepada keluarga dengan hubungan darah digunakan secara umum dalam berkomunikasi dengan orang lain,

4. Gelar dan Pangkat

Kata sapaan yang didasarkan pada gelar dan pangkat seseorang. Misalnya dokter, giri, kapten, komandan dan pelatih.

5. Kata Pelaku

Kata pelaku sebagai jenis kata sapaan yang mempunyai bentuk pe + kata kerja. Misalnya adalah pembaca, penonton dan pendengar.

6. Bentuk Nominal

Kata sapaan bentuk nominal mempunyai bentuk N (nominal) + ku. Misalnya adalah Tuhanku, sayangku dan juga kekasihku.

7. Kata Indeks

Kata indeks sebagai kata sapaan yang berupa kata petunjuk. Kata indeks adalah kata yang referennya berpindah–pindah atau berganti–ganti tergantung pada siapa yang menjadi pembicara, waktu dan tempat tersebut dituturkan. Contoh kata indeks sebagai kata sapaan adalah sana dan sini. 

8. Nominal Lain

Jenis kata sapaan selanjutnya adalah kata sapaan nominal, contohnya adalah tuan dan nyonya.

9. Ciri Nol

Sapaan ciri nol atau zero adalah sapaan yang tidak lagi disertai dengan bentuk kata sapaannya. Misalnya adalah kalimat “sudah mau pergi?”. Kalimat tersebut digunakan untuk bertanya pada seseorang, namun tidak ada bentuk kata sapa dalam kalimatnya.

Selain itu ada juga jenis–jenis sapaan yang lain, di antaranya:

Kata sapaan yang menunjukkan hubungan kerabat seperti kakek, nenek, bapak (ayah), ibu, paman, bibi, abang, kakak, adik, ananda, mas dan mbak.

Kata sapaan yang berbentuk kata ganti seperti kamu, engkau, saudara, anda, tuan, nyonya, nona dan sebagainya.

Kata sapaan yang menunjukkan rasa hormat seperti paduka yang mulia, yang terhormat dan lain–lain.

Kata sapaan yang diikuti nama seperti saudara Hasan, bapak Susanto, ibu Amir dan sebagainya.

Contoh Kata Sapaan

Penyapaan adalah menyapa langsung baik ketika berhadapan (tatap muka) maupun melalui media seperti telepon atau media lainnya. Kegiatan menyapa langsung ini baru terjadi jika orang yang kita sapa adalah orang kedua (lawan bicara, orang yang diajak berbicara), bukan orang pertama (pembicara) atau orang ketiga (yang dibicarakan). Berikut ini beberapa contoh kata sapaan yang baik dan benar:

1. Kaka bertanya “Jam berapa Adik akan pulang dari les pianonya?”

Kata adik merupakan kata sapaan yang berguna untuk menyapa orang kedua yang sedang diajak bicara. Kata sapaan ini harus ditulis menggunakan huruf kapital.

2. Ayah berkata, “Bilang pada ibu, ayah akan beli ayam bakar untuk makan